The reality

She is not a teenager anymore...
When be faced by a reality...
It did not yet get the beloved...
That was craved uptil now...

When the standard of the choice...
Could not again like previously...
And the meaning of the love...
Not merely the courtesy...

If marrying only a symbol...
Possibly all that still not the problem...
However the age continued to improve...
And will become the burden of thoughts....

But such was lived...
Always did not go in accordance with the wish...
Indeed was not easy chose...
And took the decision...

Moreover if being restricted by time.

38 comments:

Unknown said...

hmm...gitu ya..

Aulawi Ahmad said...

mungkin, krn ini diambil berdasarkan cerita my old sister...n gak menutup kemungkinan co juga begitu.

Clara Canceriana said...

apa yg diharapkan kadang memang ga sesuai kenyataan...T_T

exort said...

mmm....komen gw yg td masuk ga ya? tiba2 internet gw dc, semoga aja masuk deh

exort said...

eh berarti yg td ga masuk ya? hehehe maaf, gw td komen kl di indonesia itu orang harus nikah dan susah buat orang yang memilih buat tidak nikah

Elsa said...

hhmm....
harusnya marriage bukan hanya simbol ya
tapi bagi sebagian orang, ternyata cuma simbol.

jadi bertanya tanya,,,
wondering........
sesulit itukah menjalani "merriage"

EYANG RESI 313 said...

hmmmm....
Apakah sesulit itu ?.........

non inge said...

kadang memang menjadi terlalu complicated >.<

fitRi said...

ehmmm
sesulit itu kah???

kurniawan.q said...

menurut ku sih karena nikah syahwat sudah menemukan penyalurannya dengan cara yang halal
disamping itu lebih tentram karena jiwa sudah menemukan pasangannya.. ga lagi pengen nyari kemana2 heheheh

hidup juga lebih terarah, karena sudah ada tanggung jawab dan tugas yang harus dipikul


juga ada yang mengingatkan kalo pas kita salah dari tujuan

itu teori nya (tapi belom aku laksanakan)

elok langita said...

semoga lekas ke jenjang pernikahan.. aamin
:D

Arif Chasan said...

sudah nikahkah anda?? hehe..... o_O

Batzsurya said...

iya.. padahal terkadang banyak yang belum siap untuk nikah..tapi uda harus nikah.. kalo bahagia sich mending..tapi kalo gak? susah juga ya..

Aulawi Ahmad said...

@Batz : itulah hidup :)
@Arif : sudah tapi belom ada yg mau hehehe
@Elok : sama kamu ya hehehe
@Kurniawan :iya kalau mau menuruti sunnah pasti menikah itu bukan masalah :)
@Fitri ,Eyang dan Elsa: menikah itu mudah jika hanya sekedar mencari status (simbol), tapi akan jadi sulit atau rumit karena kadang "kita" n "keluarga" punya standar tersendiri dalam menentukan calon pasangan kita hingga tanpa disadari usia terus bertambah :)
@Inge : iya rumit karena "keinginan" kita sendiri :)
@Exort : makanya jaman skrg byk artis males nikah soalnya takut dgn tanggung jawab dan selama kebutuhan seks terpenuhi :)
@Clara : such was the lived :)

Edwin's Personal Blog said...

usia bertambah, suatu saat kita memang tak muda lagi..

Blog Ekspor Impor said...

kalau sudah tiba waktunya, jangan ragu 'berangkat' mas, hehe

fitRi said...

betul ...betul..itulah yg ku hadapi sekarang * Kok jd curhat ya?*

Zulfadhli's Family said...

kalo gw pas mo merid menyerahkan semuanya kepada Sang Maha Pengatur. Coz laki gw punya pacar, gw juga punya pacar. Entah kenapa tiba2 dia ngelamar gw, bukan cewenya. Setelah sholat tahajud berkali2, akhirnya gw pun memutuskan untuk menerima lamarannya, dan memutuskan pacar gw. Hahaha, jadi bernostalgila dah :-)

MONOKROM said...

coro londo kaya begini bikin saya mati kutu ha ha ha,,,,thanks anyway!

Rosi Atmaja said...

ngga tau napa it's remind me of syekh puji and ulfa

Eysa said...

Ayo nikah... ^_^

Aulawi Ahmad said...

@Eysa : yuuk :)
@Rosi : hmmm kalau itu menurutku karena faktor ortunya si Ulfa :)
@Pelangi : hmmm selama itu "baik" mgkn gak salah diikuti hehehe
@Soesan : intinya memang kadang tidak terduga ya sist :)
@Fitri : it's ok kita disini semua utk berbagi :)
@BEI : amiin :)
@Edwins : yah "dibatasi oleh waktu" :)

catatan kecilku said...

Kenyataan memang seringkali tak sejalan dg harapan ya..? Meskipun sedih, kita tetap harus menerima.

the others... said...

Segala pilihan memang mengandung konsekuensi masing2...

andie said...

hiiaaaa.... aku ga ngertiiiii :mewek

Anggi Zahriyan said...

Ketika kita mau menikah, kita harus siap akan konsekuensinya :D *sok tau*

Arif Chasan said...

kunjungan aja.. ^^

Aulawi Ahmad said...

@Arif, Andie : tq :)
@Anggi : seharusnya begitu :)
@THe others : bener mbak :)
@Catatan kecil : ya mbak :)

Unknown said...

jadi inget reality show. ehhehe

mocca_chi said...

kali ini ga dapat pointnya >.<

Aulawi Ahmad said...

@Nchi : intinya ini dilema seseorang yang sudah "dewasa" tapi belum termasuk tua yg ingin segera menikah namun menyadari jika belum mendapatkan calon pasangan hidup yg sesuai dia harapkan :)
@Fanny : take us out yak hihihi

achen said...

Ya memang terkadang gitu ya, tapi terkadang.. duh

ali said...

mungkin kek sajak kepala tiga nya achen gak... hahahha

Ajeng said...

Menikah sebenarnya lebih dari sekedar masalah pilihan,tapi lebih ke ujian atas istiqomah-an kita dlm iman dan keyakinan. Tidak mudah, tapi tidak akan sulit juga kalau kita mau mengikhlaskan hati.. [kenapa jadi hobi memberi komen panjang x lebar ya?]

rosanakmami said...

now or later we have to choose, rite?

selamat hari jumat, mas..
semoga hari ini menyenangkan :D

Happy weekend!!

Aulawi Ahmad said...

@Rosa : iya tapi jgn lama2 milihnya :)
@Ajeng : itulah yg sulit dilakukan "istiqomah" dan "keikhlasan" terutama jika pola pikir ttg berumah tangga masih didominasi "materi" n "Zohir" :) (kok jadi jawab panjang x tinggi yak hihihihi)
@Buwel : yak mirip spt sajak achen itu intina :)
@Achen : dah gak usah bingung, langsung lamar aja si Ney heheheh

kuyangmaneuver said...

belum siap menikah kah?

Aulawi Ahmad said...

tentu siap :)

Share/Bookmark

Related Post